Friday, January 8, 2021
Jenuh
Kau boleh jenuh dengan kata: kopi, hujan, atau senja. Namun kau tak bisa mendustai: rasa, aroma, dan keindahannya.
Friday, January 1, 2021
Dua Ribu Dua Puluh Satu
malam ketika menyambutmu, aku bingung berkabar dengan siapa. setiap nomor telepon dan nama-nama di ponselku menjadi asing. sampai seorang kawan meletakkan keping-keping cahaya di sepanjang setapak. aku menyusurinya dengan gembira dan botol-botol terus berdenting.
di langit yang sepi dengan warna-warni, coba kucari wajah-wajah yang akrab. tiada siapa-siapa di sana, hanya seekor rusa kutub terbang dengan tanduk yang patah. dari balik cangkir aku memastikan semua bola mata menyaksikan keajaiban itu. namun hanya sekali kibasan ekor, bayangan itu menghilang.
pagi mengecup kening malam yang semakin abu-abu dengan sempurna. udara dingin berembus dari dengusan bukit-bukit, memaksa orang-orang saling berpelukan. kemudian tahun baru terus berjalan menuju terang. mungkin di ujung sana, ada jejak-jejak yang mulai terhapus.
di langit yang sepi dengan warna-warni, coba kucari wajah-wajah yang akrab. tiada siapa-siapa di sana, hanya seekor rusa kutub terbang dengan tanduk yang patah. dari balik cangkir aku memastikan semua bola mata menyaksikan keajaiban itu. namun hanya sekali kibasan ekor, bayangan itu menghilang.
pagi mengecup kening malam yang semakin abu-abu dengan sempurna. udara dingin berembus dari dengusan bukit-bukit, memaksa orang-orang saling berpelukan. kemudian tahun baru terus berjalan menuju terang. mungkin di ujung sana, ada jejak-jejak yang mulai terhapus.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)