Dari etalase wisata yang tampak seperti travesti itu, ada jerit seorang petani yang gagal panen karena parit-parit sawah mengering. Ada ikan-ikan di sungai yang tak lagi mengandung protein, tapi secuil limbah di dagingnya yang tak akan terasa oleh lidahmu.
Bibir-bibir pantai dan hutan bakau yang diuruk, dimanterai sekejap lalu bersulih menjadi lokasi swafoto. Hutan-hutan yang kulitnya penuh gelegata, pohon-pohon membungkuk, dan bukit-bukit yang terus didinamit hingga dedemit pun enyah.
Lalu roh-roh leluhur yang mana lagi, yang ingin kau panggil untuk membakar kepalmu?
No comments :
Post a Comment