Seribu bulan menggelepar
Gigir dan gagap menyambutnya
Ramadhan namanya
Tapi, aku kepingin bulan yang tak bernama
Berlomba-lomba bersuci
Padahal air kali itu hitam
Mereka masih tetap membasuh muka
Di tengah sejarah muram
Aku seringkali tercenung
Sembari menggelung sajadah
Berseru sekalian alam
Lalu kusiramkan tinta ini ke Kitab
Mereka anggap dosa tercuci
Ah, Ramadhanku tak perlu suci
Mari mengisi penuh guci dengan anggur
Lalu menari, berputar macam gasing
Aku mabuk, kemudian tersungkur di kakiNya yang...
Tidak putih, tidak hitam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Wednesday, July 24, 2013
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment