Aku ingin meminjam senyummu malam itu
Senyum puas ketika selesai senggama
Bukan cemberut pun desah bosan suami pada istri
Istri yang lupa bersolek dan banyak makan
Aku ingin meminjam tawamu malam itu
Tawa renyah kala srimulat menggelar lelucon
Bukan duka sinetron anak tiri yang dijambak rambutnya
Atau duka sekumpulan artis yang melayat dengan make up tebal
Jika tak kau beri, bolehkah aku mencurinya darimu
Aku pikir kita terlalu dekat untuk bisa berseteru
Terlalu lama bersama untuk bisa marah
Aku hanya ingin senyum dan tawamu
Cuma itu
Tahukah mereka tentang senja yang pernah kita ketawai
Malam yang merenggut cerlang siang
Burung-burung berarak pulang ke sarang
Tapi kita terus tertawa
Aku hanya ingin malam itu
Aku ingin
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Thursday, August 22, 2013
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment