Adakah yang lebih hening, dari gemeretak butir pasir tergilas roda sepeda, pada sepertiga malam.
Adakah yang lebih sepi, dari kayuh lapar menuju segumpal nasi di sudut penanak.
Adakah yang lebih diam, dari ikhlas si pemilik rumah, yang rela menahan lapar sehabis cicip kecut gelas.
Adakah yang lebih sendiri, dari perut kenyang dengan tarikan sebatang rokok, di tengah gulita jalan.
Adakah yang lebih sunyi, dari menulis puisi, usai sepeda disandarkan pada dingin malam.
Adakah yang lebih bungkam, dari rebah yang berpikir, mau makan apa dua sahabatku itu.
Adakah yang lebih bisu, dari esok yang selalu tersenyum akan tingkah nakal kami.
Adakah yang lebih dari perkataan Nietzsche, "Berkawan dengan diam itu lebih sepi dari sendirian."
Tapi aku memilih, tak berkawan dengan sendiri, agar sepi itu bungkam.
Adakah yang lebih dari semua itu?
#Boroko 11 Juni 2015
No comments :
Post a Comment