Ceritakan padaku bumi, tentang sujud-sujud yang ujub itu. Tentang kerumunan orang yang sedang melangitkan pujian. Pun tentang barisan yang sia-sia. Sebab kau lebih tahu bumi. Kau terlalu tua untuk tidak mengetahui semuanya.
Ceritakan juga padaku langit. Tentang mulut-mulut yang tak tahu beda puja dan puji. Tentang doa-doa yang digugurkan dari kerajaanmu. Pun tentang kilahan bahwa hati tak akan mampu menembus langitmu, kecuali dengan tengadah dan pinta yang berkali-kali. Sebab kau yang paling tahu langit. Kau terlalu luas untuk tak mengetahui itu.
Lalu apa pula yang lebih megah dari susunan lampu menyilaukan di atas bumimu, dan menara-menara yang hendak menusuk langitmu itu?
Ah, bukankah cahaya akan lebih indah berdampingan dengan gelap?
Ceritakan juga padaku langit. Tentang mulut-mulut yang tak tahu beda puja dan puji. Tentang doa-doa yang digugurkan dari kerajaanmu. Pun tentang kilahan bahwa hati tak akan mampu menembus langitmu, kecuali dengan tengadah dan pinta yang berkali-kali. Sebab kau yang paling tahu langit. Kau terlalu luas untuk tak mengetahui itu.
Lalu apa pula yang lebih megah dari susunan lampu menyilaukan di atas bumimu, dan menara-menara yang hendak menusuk langitmu itu?
Ah, bukankah cahaya akan lebih indah berdampingan dengan gelap?
No comments :
Post a Comment