Seandainya keadaan benar-benar kembali normal, aku ingin berjalan-jalan di kota raksasa itu. Melewati lorong bertiang-tiang hijau di Stasiun Gambir, tanpa memikirkan berita-berita yang masuk di posel. Menatap runcing Monas menusuk bulan di langit Jakarta yang kotor dari parkiran stasiun, tapi enggan melangkah mengunjungi tempat itu untuk berswafoto.
Seandainya keadaan benar-benar kembali normal, aku ingin memesan dua porsi Bakmi GM di Stasiun Gambir, lalu melahapnya di ruangan bebas merokok sedang hanya dua meter dari tempatku duduk ada papan tertulis "Dilarang Merokok". Sungguh kebebasan memang harus berbayar. Bahkan sering kali dengan nyawa.
Seandainya keadaan benar-benar kembali normal, aku ingin menyelipkan tiket-tiket terpakai di buku-buku yang kerap tak tuntas aku bacai. Kemudian melihat lembar demi lembar sawah yang tersisa dari balik jendela kereta api, dangau-dangau yang di sana ada orang sedang bersenda gurau, dan petani yang meniti jembatan kayu bergetar karena laju kereta.
Seandainya keadaan benar-benar kembali normal ...
No comments :
Post a Comment