Tuesday, December 24, 2019

Malique

No comments
Masa putih abu-abu kami dibuai oleh berbagai genre musik medio 2000-an. Salah satunya Too Phat, duo MC dari Negeri Jiran, Malique dan Joe Flizzow. Karir bermusik Too Phat melambung sekitar 1998 sampai 2007. Kemudian bubar.

Sewaktu berkeliling Genting Highlands, saat sedang kebelet merokok, saya berjumpa orang Malaysia yang ternyata penggemar Too Phat. 

Saya iseng bertanya meski sudah menerka jawabannya, "Malique sekarang tinggal di kota mana?"

Ia menjawab tidak tahu.

Malique memang memilih mengasingkan diri setelah Too Phat bubar, tapi ia tak berhenti berkarya. Setiap kali lagunya dirilis, selalu langganan meraih award di blantika musik Malaysia. Joe, yang juga bersolo karir, lagunya sering bersikut-sikutan dengan lagu Malique di tangga lagu, atau dari jumlah viewers Youtube. Tapi Joe memang bukan kelasnya Malique soal bikin lirik. Malique punya lirik dan rima yang apik. Tentu saja, dengan irama Melayu yang kental.

Seperti liriknya di lagu Mantera Beradu: "lu bikin dosa ku bikin prosa" atau "ijazah terbaik datangnya dari pengalaman".

"Joe orangnya high. Malique low profile," kata kawan Malaysia itu.

Berkali-kali Joe satire dalam lirik lagunya. Memancing agar Malique keluar dari persembunyiannya. Sejak menikah di Bali dengan Melissa Maureen Rizal--pemeran film Hoopers--pada 2008 silam dan memiliki tiga cahaya hati, Malique memang memilih menjauh dari media. 

Bahkan ketika lagu-lagunya meraih Music Industry Awards, ia tak pernah hadir. Selalu diwakilkan. Video klip lagu-lagunya pun tak pernah menampilkan wajahnya tapi memakai model. Hanya suaranya. Malique benar-benar menjadi misterius. Malique hanya muncul sekali di video klip Cerita Kedai Kopi versi satunya lagi.

November kemarin, foto Malique bersama keluarganya saat berada di bandara menjadi viral. Akun yang mengunggah foto itu seolah-olah hendak mengobati kerinduan para penggemarnya. Tapi banyak pula penggemarnya yang menyayangkan foto itu bisa beredar.

Selain tak ingin lagi diburu-buru media, Malique juga terus disasar Joe and the gank. Sempat Altimet--kawan baik Joe--menyindir Malique lewat lagu Mambang. Ia mengandaikan Malique bersembunyi di gua. Tak lama kemudian, lagu Mambang dibalas oleh Kmy Kmo ft Luca Sickta lewat lagu Gong Nekara. Liriknya terasa sekali ruhnya Malique. Menampar-nampar Altimet.

Kemudian, album Malique terbaru Malique TKO: Pejamkan Mata, yang covernya bergambar wajah dengan sebuah mata di dahi, difitnah bahwa itu simbol Dajjal. Dikatakan pula itu simbol Illuminati. Padahal Dajjal dan Illuminati saja berbeda jauh artinya. Malique terpaksa meluruskan kekisruhan itu lewat kawan baiknya, bahwa gambar itu artinya mata hati.

Tapi, sosok Malique tetap menjadi idola Tanah Melayu dan bagi penggemarnya di Indonesia. Bukan hanya karena kerendahan hatinya, tapi cara ia meroketkan rapper muda seperti Ben Ladin yang baru berusia 17. Lewat lagu ini, ia menitipkan "salam" kepada para "pembenci", termasuk Altimet dan Joe.

Lagu Ben Ladin berjudul Hikayat Ben Ladin, telah ditonton sebanyak 17 juta di Youtube, saat pertama kali dirilis. Sekarang sudah 25 juta. Sebuah lagu sederhana, yang membuktikan Malique mampu mengubah kebencian orang, menjadi lagu yang enak didengar dan sarat makna.

Lirik-liriknya pun bisa untuk siapa saja. Bahkan mungkin bisa untuk Maha Pencipta ...

No comments :

Post a Comment