Wednesday, April 17, 2019

Coal is Coming

No comments

Premier Sexy Killers sedetak jantung dengan Game of Thrones (GoT), season 8. Keduanya tentu berbeda. Tapi sekarang memiliki benang merah, karena pidato Jokowi saat menjadi pembicara di Plennary Meeting, IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua Hall, Bali, Jumat 12 Oktober 2018 lalu.

Kira-kira begini beberapa bagian nukilan pidato Jokowi saat itu...

Hadirin Yang Terhormat...

Dalam serial “Game of Thrones”, sejumlah Houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali “the Iron Throne”. “Mother of Dragons” menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar-para “Great Houses” itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan, dan setelahnya, House yang lain berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain.

Namun, yang mereka lupa, tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang Evil Winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran.

Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduk di “Iron Throne”. Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda, yang menyengsarakan kita semua.

Sexy Killers adalah film dokumenter pamungkas Ekspedisi Indonesia Biru, dari perjalanan setahun mengeliling Indonesia yang dilakukan dua jurnalis Dandhy Dwi Laksono dan Suparta Arz, empat tahun yang lalu. Sa menaruh hormat kepada siapa saja yang terlibat dalam karya WatchDoc, untuk semua film dokumenter Ekspedisi Indonesia Biru.

Sexy Killers sa tunggu dengan penuh kesabaran. Sa menelan air liur berkali-kali, ketika melihat unggahan foto-foto beberapa kawan hampir di seluruh Indonesia, yang tengah menyaksikan pemutaran perdananya dengan sistem distribusi secara tertutup. Bersamaan dengan itu, sa dan 39 kawan se-Indonesia sedang memeras otak dikarenakan materi-materi Training of Trainers (TOT) Google News Initiative Training Network Tahun 2019 AJI – Internews – Google News Initiative, di salah satu hotel di Tangerang Selatan.

Sa sempat menonton official trailer Sexy Killers yang diawali adegan mesra di sebuah hotel. Lalu pada malam ketiga menginap di hotel, seorang kawan dari Lampung mengabarkan, Sexy Killers sudah dirilis di Youtube. Ia sudah mengunduhnya. Sa segera meminta file film. Tapi sa memilih untuk tidak menontonnya di kamar hotel. Sa memilih menonton film itu dalam perjalanan pulang ke Jayapura, Papua.

Premier GoT sa tonton di kamar hotel, ketika kegiatan kami selesai dan kamar-kamar telah sepi ditinggalkan kawan-kawan. Seluruh dunia menanti GoT. Karena ini adalah bagian terakhir film seri yang dikutip dalam pidato Jokowi. Sa bukan barisan orang-orang yang menonton GoT karena pidato Jokowi pada 2018 itu. Sa sudah mengikuti GoT sejak 2016 akhir, berawal dari rekomendasi seorang kawan saat kami tengah mabuk di Manado.

Penerbangan sa untuk kembali ke Papua dari Jakarta, tepat di malam serangan fajar kemarin. Sesudah pesawat take off, sa menyaksikan dulu hamparan semarak lampu Jakarta. Kemudian, dari ketinggian ribuan kaki, sa menyalakan laptop lalu menonton Sexy Killers. Dua penumpang yang bersebelahan dengan sa, mungkin merasa aneh ketika mendengar sa beberapa kali mengumpat. Selain itu, mata sa kerap berkaca-kaca. Hal serupa, ketika acap kali sa menonton semua film dokumenter Ekspedisi Indonesia Biru.

Sa yakin, Jokowi tak punya waktu untuk menonton GoT dari season pertama. Kalian pasti bisa menebak narasi dalam pidato kenegaraan lahirnya bagaimana. Tapi sa percaya, ia sempat menonton Sexy Killers. Tapi sekali lagi yakinlah, ia tak akan berani mengutip Sexy Killers dalam pidato kemenangannya nanti. Atau pidato serupa saat 2014 silam: nelayan kembali ke laut, petani kembali ke sawah. Semua akan seperti sedang meludahi langit.

Apa yang diucapkan Jokowi dalam pidatonya saat acara IMF tahun kemarin, segendang sepenarian dengan Sexy Killers. Tapi yang terjadi bukanlah seteru antar-Houses seperti dalam GoT. Yang terjadi tahun-tahun kemarin, adalah penindasan para Houses kepada rakyat. Siapa para Houses ini? Mereka adalah sosok-sosok yang ditampilkan dalam film dokumenter Sexy Killers. Ini cara sa menarik konteks GoT lebih ke dalam sebuah negara, bukan dunia.

Tontonlah Sexy Killers, karena ini film yang mengingatkan kita: bencana global sedang diciptakan oleh para perebut Iron Throne dan mereka di balik tahta. Dan kalian, mungkin telah menjadi bagian dari budak mereka. Budak-budak yang sedang melemparkan batu bara ke dalam rumah sendiri.

Coal is coming...

No comments :

Post a Comment